STRATEGI PENGEMBANGAN AYAM KAMPUNG MELALUI SELEKSI

By Dinas Pertanian Kab. Solok 25 Okt 2022, 10:23:47 WIB Peternakan

Ayam kampung merupakan ternak unggas yang sangat potensial dikembangkan sebagai penghasil telur maupun daging,sehingga dapat menjadi sumber pendapatan peternak kecil.  Namun potensi ayam kampong sebagai penghasil telur belum dapat dimanfaatkan oleh  peternak secara maksimal. Hal ini disebabkan karena umumnya peternak kecil hanya memilih bibit ayam kampung berdasarkan penampilan tubuh atau performansnya saja.Sedangkan produksi telur yang tinggi  dan berkesinambungan dapat dicapai melalui bibit ayam kampung yang unggul secara genetik.Selainitu pengadaan bibit ayam kampung juga menjadi kendala karena belum ada breeder ayam kampung yang menghasilkan bibit secara khusus.Peternak lebih cenderung memelihara ayam kampung sebagai penghasil daging yang dijual saat berumur 3-4 bulan. Hal ini menyebabkan sulit untuk mendapatkan bibit ayam kampung unggul dengan produksi tinggi.

Baca Lainnya :

 

Salah satu upaya peningkatan produksi ayam kampong dapat dilakukan melalui pemuliaan dengan melakukan seleksi.Seleksi dapat dilakukan dengan memilih ternak yang mempunyai mutu genetic unggul untuk dikembangkan dan menyingkir kanternak yang mutu geneticnya rendah.Untuk melakukan seleksi tersebut diperlukan catatan produksi (recording) individu. Seleksi dilakukan dengan memilih induk berdasarkan produksi telur, jumlah dan bobottelur yang dapat dilihat dari catatan/recording.

 

Proses seleksi menggunakan catatan produksi/recording dapat dilakukan dengan membentuk populasi awal dengan mencampur induk dan pejantan setiap hari agar fertilitas dan daya tetas telur tinggi. Perbandingan jantan dan betina sebaiknya adalah1:10 .Kemudian dilakukan pencatatan kemampuan produksi telur, jumlah telur dan bobot telur .Dengan seleksi yang ketat dan merujuk kepada catatan produksi induk maka dapat dipilih 70 persen induk yang memiliki produksi terbaik untuk dijadikan bibit.

 

Telur yang dihasilkan oleh induk terpilih kemudian ditetaskan dengan menggunakan mesin tetas. Bobot telur ayam kampung yang akan ditetaskan sebaiknya berukuran 35-55 gram. Kemudian telur dierami didalam mesin tetas selama 21-22 hari. Selama masa pengeraman didalam mesin tetas, telur juga harus diseleksi dengan cara diteropong/candling untuk melihat telur yang fertile atau tidak fertil. Peneropongan dilakukan dengan sudut tumpul telur menghadap keatas, sedangkan sudut lancipnya dibawah, putar-putar telur sehingga akan terlihat gumpalan warna hitam ditengah-tengah telur yang bertanda telur fertil, sedangkan telur yang tidak fertile terlihat jernih tanpa ada gumpalan hitam.Telur fertile akan menetas setelah 21 hari dan menghasilkan bibi tayam kampung hasil seleksi.

 

Bibit ayam kampung yang baik (unggul) secara genetic didapatkan melalui seleksi yang ketat dengan memperhatikan catatan produksi yang dimiliki individu. Individu yang mempunyai nilai pemuliaan tinggi dipilih untuk dijadikan bibit. Hal ini perlu ditekankan karena genetic diturunkan pada generasi selanjutnya. Peternak perlu mendapat bimbingan bahwa selain tampilan fisik yang baik juga harus didukung oleh genetik yang baik pula. Perlu dipahami bahwa penerapan teknologi seleksi dapat meningkatkan produksi ayam kampung dalam jangka panjang.

 

 

Penulis : Susan SukmaNingsih, S.Pt

PengawasBibitTernak Ahli Pertama




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment