- Pertemuan bulanan Dharma Wanita (DW) Dinas Pertanian dan Acara Silahturahmi dengan Aparatur Sipil N
- Champion Cabe Kabupaten Solok melakukan Kerjasama dengan PT.Sarana Pangan Madani
- Kegiatan Tematik di BPP IX Koto Sungai Lasi
- GAMBARAN PEMBIBITAN TERNAK SAPI DI KABUPATEN SOLOK
- KUNJUNGAN KEPALA DINAS PERTANIAN KE BRIN DAN PT FOOD STATION TJIPINANG
- MENGENAL TRANSFER EMBRIO (TE) SEBAGAI TEKNOLOGI DALAM PENINGKATAN MUTU GENETIK TERNAK SAPI
- PENANDAAN DAN PENDATAAN TERNAK SAPI DI KABUPATEN SOLOK UNTUK MENANGGULANGI WABAH PMK
- PENGEMBANGAN AYAM KUKUAK BALENGGEK MELALUI PELATIHAN KELOMPOK TANI
- PELAYANAN INSEMINASI BUATAN (IB) PADA TERNAK
- STRATEGI PENGEMBANGAN AYAM KAMPUNG MELALUI SELEKSI
Budidaya Kentang Menguntungkan
Keterangan Gambar : Budidaya Kentang
Budidaya Kentang (Solanum tuberosum) merupakan salah satu jenis usaha tani yang sangat menguntungkan. Dari analisa usaha tani, budidaya kentang mampu memberikan keuntungan yang sangat signifikan bagi petani, jika dilakukan secara intensif.
Hal tesrebut disampaikan oleh Kepala BPTP Sumatera Barat, Dr. Rustam, SP.M.Si, setelah penanaman Bibit Kentang G1 di Kelompaok Tani ( Poktan) Kembang Markisa, Danau Kembar, Kabupaten Solok, barubaru ini.
Rustam menambahkan, Salah satu faktor penentu keberhasilan dalam budidaya kentang adalah tersedianya bibit yang berkualitas, tentunya dengan harga yang terjangkau oleh petani.
Baca Lainnya :
- Vaksinasi Hewan Cegah Kematianny0
- Kabupaten Solok Menuju Desa Organik0
- Eco Enzym Cairan Alami Untuk Pupuk Tanaman0
- Inovasi Teknologi Organik Farming Komoditi Kentang di Lahan BPP Lembah Gumanti0
- Kawasan Bawang Merah Di Kabupaten Solok Berbasis Korporasi0
Semantara Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Danau Kembar, Gafur Affandi, Benih kentang G-1 dan G-2, memang masih bisa ditangkarkan lagi oleh petani sampai dengan turunan menjadi benih sebar (G3) BR1, namun pada turunan berikutnya tidak bisa lagi dijadikan benih melainkan untuk konsumsi, untuk mempertahankan produksi yang maksimal petani harus menanam benih yang bersertifikat.
Gafur menambahkan, Hasil turunan G3 masih tetap di jadikan benih maka hasilnya mulai menurun.
Dalam kondisi demikian, petani harus mendatangkan kembali benih G-1 dan G-2 dari luar daerah, hal ini tentu harus didukung dengan modal yang memadai, tukuknya.
Ia menambahkan, kendala yang dihadapi oleh petani kentang di Danau kembar selama ini, bukanlah hambatan untuk terus mengembangkan komoditi hortikultura, karena komoditi ini memiliki prospek ekonomi yang cukup bagus dan permintaan konsumen akan produk pertanian ini terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
Gafur menukuk, dengan adanya kerjasama dalam memproduksi benih kentang kelas Benih Sebar (G2) dengan BPTP Sumbar , bisa membantu ketersediaan benih kentang di Kecamatan Danau Kembar terutama untuk kelompok tani kembang markisah
Budidaya Kentang (Solanum tuberosum) merupakan salah satu jenis usaha tani yang sangat menguntungkan. Dari analisa usaha tani, budidaya kentang mampu memberikan keuntungan yang sangat signifikan bagi petani, jika dilakukan secara intensif.
Hal tesrebut disampaikan oleh Kepala BPTP Sumatera Barat, Dr. Rustam, SP.M.Si, setelah penanaman Bibit Kentang G1 di Kelompaok Tani ( Poktan) Kembang Markisa, Danau Kembar, Kabupaten Solok, barubaru ini.
Rustam menambahkan, Salah satu faktor penentu keberhasilan dalam budidaya kentang adalah tersedianya bibit yang berkualitas, tentunya dengan harga yang terjangkau oleh petani.
Semantara Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Danau Kembar, Gafur Afandi, Benih kentang G-1 dan G-2, memang masih bisa ditangkarkan lagi oleh petani sampai dengan turunan ke 5 (G-5), namun pada turunan berikutnya (G-6 dan seterusnya), produktivitasnya akan mengalami penurunan signifikan, sehingga tidak layak lagi dijadikan benih.
Dalam kondisi demikian, petani harus mendatangkan kembali benih G-1 dan G-2 dari luar daerah, yang kemudian menjadi kendala bagi petani yang hanya meiliki modal ‘pas-pasan, tukuknya.
Ia menambahkan, kendala yang dihadapi oleh petani kentang di Danau kembar selama ini, bukanlah hambatan untuk terus mengembangkan komoditi hortikultura ini, karena komoditi ini memiliki prospek ekonomi yang cukup bagus dan permintaan konsumen akan produk pertanian ini terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.